Prodi Pendidikan Fisika Adakan Observasi Gerhana Bulan Total

Stkipnews. Observasi gerhana bulan yang dimotori oleh Prodi Pendidikan Fisika dilaksanakan di Asrama Ponpes Nurul Huda, Rabu (26/5). Kegiatan tersebut melibatkan Tim Gerhana (TIGER) dari Astrofisika Prodi Pendidikan Fisika STKIP Nurul Huda, dan dikomandoi langsung oleh Pembina Astrofisika sekaligus Kaprodi Pendidikan Fisika, Siti Anisatur Rofiqah, M.Pd.

“Ini sudah yang kesekian kalinya Prodi Pendidikan Fisika mengadakan observasi gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari” pungkas Bu Anis.

Pengamatan Gerhana Bulan Melalui Teleskop

Lebih lanjut Anis menjelaskan, observasi dilakukan sejak satu hari sebelum pengamatan di dua titik lokasi untuk mengetahui di sebelah mana bulan akan terbit dan bisa diamati. Tujuanya adalah untuk mengetahui proses terjadinya gerhana bulan. Bulan berada pada fase super moon yakni posisi bulan dekat dengan bumi sehingga bulan terlihat lebih besar dari biasanya. Flower moon yakni bulan purnama yang ada pada bulan Mei, serta blood moon yakni keadaan bulan menjadi merah ketika terjadi gerhana bulan total.

Situasi yang terjadi ketika proses pengamatan gerhana dari mulai moon rise (bulan terbit) yakni pukul 17:52 keadaan langit di lokasi pengamatan terlihat mendung tebal. Hingga terjadinya gerhana bulan total keadaan langit masih mendung tebal. Ini mengakibatkan Tim TIGER yang berada di rooftop lantai 2  sedikit terkendala dalam pengamatan dan pengambilan data.

Tim TIGER Saat Melakukan Pengamatan

“Kita kesulitan dalam mengamati gerhana bulan kali ini, dikarenakan faktor cuaca kurang mendukung, langit mendung” jelas Anis di sela-sela pengamatan.

Kegiatan observasi ini dilanjutkan dengan shalat gerhana (shalat khusuf) yang dilaksanakan bersama dengan masyarakat sekitar serta para santri. Sebagai khotib yaitu dosen STKIP Nurul Huda, H. Mu’arif, M.Pd.I dan imam KH. Ali Imron, S.Pd.I.

Tim TIGER dengan Para Santri Putra

Di tempat terpisah Pengasuh Asrama Putra, Agus Haris Muzakki, S.Th.I, S.Pd.I, M.Pd. sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Saya sangat setuju sekali kegiatan observasi ini dilakukan di asrama putra, paling tidak kegiatan ini bisa menjadi pengetahuan untuk para santri dan pengamalan dalam mempelajari Ilmu Falak yang ada diajarkan di pesantren” ujar Gus Haris. (Romy)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *